A.
Pengertian Ejaan
Ejaan dapat ditinjau
dari dua segi, yaitu segi khusus dan segi umum, secara khusus ejaan dapat
diartikan sebagai pelambangan bunyi-bunyi bahasa dengan huruf, baik berupa
huruf demi huruf maupun huruf yang telah disusun menjadi kata, kelompok kata
atau kalimat.
Secara umum, ejaan
berarti keseluruhan ketentuan yang mengatur pelambangan bunyi bahasa, termasuk
pemisahan dan penggabungannya yang dilengkapi pula dengan penggunaan tanda
baca.
Dari keterangan
tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa ejaan merupakan hal-hal mencakup
penulisan huruf, penulisan kata, termasuk singkatan, akronim, angka dan lambang
bilangan, serta penggunaan tanda baca. Selain itu, juga tentang pelafalan dan
peraturan dalam penyerapan unsur asing.
B.
Fungsi Ejaan
Dalam kaitannya dengan
pembakuan bahasa, baik yang menyangkut pembakuan tata bahasa maupun kosakata
dan peristilahan, ejaan mempunyai fungsi yang sangat penting. Fungsi tersebut antara
lain sebagai berikut :
a. Sebagai landasan
pembakuan tata bahasa
b. Sebagai landasan
pembakuan kosakata dan peristilahan, serta
c. Alat penyaring
masuknya unsur-unsur bahasa lain ke dalam bahasa Indonesia
Di samping ketiga
fungsi yang telah disebutkan diatas, ejaan sebenarnya juga mempunyai fungsi
yang lain. Secara praktis, ejaan berfungsi untuk membantu pemahaman pembaca di
dalam mencerna informasi yang disampaikan secara tertulis.
Perkembangan
Ejaan Bahasa Indonesia
1.
Ejaan Van Ophuysen
a.
Kapankah Ejaan Van Ophuysen mulai berlaku?
Ejaan Van Ophuysen
ditetapkan pada tahun 1901 dan diterbitkan dalam sebuah buku Kitab Logat
Melajoe. Sejak ditetapkannya itu, Ejaan Van Ophuysen pun dinyatakan berlaku.
Sesuai dengan namanya ejaan itu disusun oleh Ch.A.Van Ophuysen, yang dibantu
oleh Engku Nawawi gelar Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
Sebelum Ejaan Van Ophuysen disusun para penulis pada umumnya mempunyai aturan
sendiri-sendiri dalam menuliskan konsonan, vokal, kata, kalimat, dan tanda
baca. Oleh karena itu, sistem ejaan yang digunakan pada waktu itu sangat
beragam. Terbitnya Ejaan Van Ophuysen sedikit banyak mengurangi kekacauan ejaan
yang terjadi pada masa itu.
b. Hal-hal yang menonjol dalam
Ejaan Van Ophuysen?
Beberapa hal yang cukup
menonjol dalam Ejaan Van Ophuysen antara lain sebagai berikut :
1. Huruf y ditulis
dengan j
Misalnya :
Sayang : Sajang
Yakin : Jakin
Saya : Saja
2. Huruf u ditulis
dengan oe
Misalnya :
Umum : Oemoem
Sempurna : Sempoerna
3. Huruf k pada akhir
kata atau suku kata ditulis dengan tanda koma diatas
Misalnya :
Rakyat : Ra’yat
Bapak : Bapa’
Rusak : Rusa’
4. Huruf j ditulis
dengan dj
Misalnya :
Jakarta : Djakarta
Raja : Radja
Jalan : Djalan
5. Huruf c ditulis
dengan tj
Misalnya :
Pacar : Patjar
Cara : Tjara
Curang : Tjurang
6. Gabungan konsonan kh
ditulis dengan ch
Misalnya :
Khawatir : Chawatir
Akhir : Achir
Makhluk : Machloe’
2.
Ejaan Republik( Ejaan soewandi )
a.
Apakah yang dimaksud dengan Ejaan Republik?
Ejaan Republik ialah
ejaan baru yang disusun oleh Mr. Soewandi. Penyusunan ejaan baru dimaksudkan
untuk menyempurnakan ejaan yang berlaku sebelumnya yaitu Ejaan Van Ophuysen
juga untuk menyederhanakan sistem ejaan bahasa Indonesia. Pada tanggal 19 Maret
1947, setelah selesai disusun ejaan baru itu diresmikan dan ditetapkan
berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 264/Bhg.A, tanggal 19 Maret 1947. ejaan baru itu
diresmikan dengan nama Ejaan Republik.
b.
Mengapa Ejaan Republik sering disebut Ejaan Soewandi?
Ejaan Repubik lazim
disebut Ejaan Soewandi karena nama itu disesuaikan dengan nama orang yang
memprakarsainya. Seperti kita ketahui, Soewandi merupakan nama Menteri
Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan ketika ejaan itu disusun oleh karena
itu, kiranya wajar jika ejaan yang disusunnya juga dikenal sebagai Ejaan
Soewandi.
c.
Apakah Perbedaan Ejaan Republik dan Ejaan Van Ophuysen?
Beberapa perbedaan yang
tampak mencolok dalam kedua ejaan iu dapat diperhatikan dalam uraian di bawah
ini :
1. Gabungan huruf oe
dalam Ejaan Van Ophuysen diganti dengan u dalam Ejaan Republik
2. Bunyi hamzah (‘)
dalam Ejaan Van Ophuysen diganti dengan k dalam Ejaan Republik
3. Kata ulang boleh
ditandai dengan angka dua dalam Ejaan Republik
4. Huruf e taling dan
pepet dalam Ejaan Republik tidak dibedakan
5. Tanda trema (“)
dalam Ejaan Van Ophuysen dihilangkan dalam Ejaan Republik
Agar perbedaan kedua
ejaan itu menjadi lebih jelas, di bawah ini diberikan beberapa contoh antara
lain sbb :
Ejaan Van Ophuysen
dengan Ejaan Republik
Oemoer dengan Umur
Ma’loem dengan Maklum
Rata-rata dengan rata2
ẽkor dengan ekor
Hal ini yang dapat
diamati dalam Ejaan Republik ialah digunakan e pepet sebagai bunyi pelancar
kata khususnya pada kata-kata baru yang asalnya tidak menggunakan e pepet
misalnya :
Ejaan yang benar Ejaan
yang salah
Kritik Keritik
Pabrik Paberik
Praktik Peraktik
Meskipun dimaksudkan
untuk menyempurnakan ejaan yang berlaku seelumnya, Ejaan Republik ternyata
masih memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan itu antara lain karena huruf-huruf
seperti F,V,X,Y,Z,SJ(Sy) dan Ch(Kh) yang lazim digunakan untuk menulis
kata-kata asing tidak dibicarakan dalam ejaan baru itu. Padahal, huruf-huruf
tersebut pada masa itu masih merupakan permasalahan dalam bahasa Indonesia.
3.
Ejaan Pembaharuan
a.
Apakah Ejaan Pembaharua itu?
Ejaan pembaharuan
merupakan suatu yang direncanakan untuk memperbaharui Ejaan Republik.Di bentuk
pada tanggal 19 juli 1956.Konsep Ejaan pembaharuan dikenal dengan ejaan
Prijono-Katoppo,sebuah nama yang di ambil dari dua nama tokoh yang pernah
mengetuai panitia ejaan itu. Awalnya profesor Prijono yang mengetuai panitia
itu, lalu menyerahkan kepemimpinannya kepada E.Katoppo karena masa itu Profesor
Prijono di angkat menjadi Menteri Pendidikan,Pengajaran dan Kebudayaan sehingga
tidak sempat lagi melanjutkan tugasnya sebagai ketua panitia ejaan kemudian
dilanjutkan oleh E.Katoppo.
b.
Hal-hal Apakah yang menarik dalam Ejaan Pembahuruan?
Konsep Ejaan
Pembaharuan yang menarik ialah di sederhanakannya huruf-huruf yang berupa
gabungan konsonan dengan huruf huruf tunggal.Atau bersifat fonemis artinya
setiap fonem dalam ejaan itu di usahakan hanya di lambangkan dengan satu huruf.
Tampak seperti contoh
di bawah ini :
1. Gabungan konsonan dj
di ubah menjadi j
2. Gabungan konsonan tj
di ubah menjadi ts
3. Gabungan konsonan ng
di ubah menjadi ŋ
4. Gabungan konsonan nj
di ubah menjadi ñ
5. Gabungan konsonan sj
di ubah menjadi š
Gunakan vokal ai, au dan
oi(di sebut diftong) di tulis berdasarkan pelafalannya yaitu ay, aw, dan oy.
Misal : satai → satay
Harimau → harimaw
Amboi → amboy
Serta huruf j, seperti
pada kata jang di ubah menjadi y sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia.
4.
Ejaan Melindo
a.
Apakah yang di maksud dengan ejaan melindo?
Melindo ialah akronim
dari Melayu-Indonesia.Merupakan ejaan yang di susun atas kerja sama antara
pihak Indonesia Slamet Muljana dan pihak Persekutuan Tanah Melayu (malaysia) di
pimpin oleh Syed Nasir bin Ismail.Yang tergabung dalam Panitia Kerja Sama
Bahasa Melayu-Bahasa Indonesia.Tahun 1959 berhasil merumuskan ejaan yaitu ejaan
Melindo.
Awalnya Ejaan Melindo
di maksudkan untuk menyeragamkan ejaan yang di gunakan di kedua negara
tersebut.Namun karena pada masa itu terjadi ketegangan politik antara Indonesia
dan malaysia, Ejaan itupun akhirnya gagal diresmikan.Sebagai akibatnya
pemberlakuaan ejaan itu tidak pernah di umumkan.
b.
Hal-hal apakah yang terdapat dalam konsep ejaan melindo?
Dalam ejaan melindo
tidak jauh beda dengan ejaan pembaharuan,karena ejaan itu sama-sama berusaha
menyederhanakan ejaan dengan menggunakan sistem fonemis.
Hal yang berbeda ialah
dalam ejaan Melindo gabungan konsonan tj, seperti pada kata tjinta Di ganti
dengan c menjadi cinta.Juga gabungan konsonan nj,seperti pada kata njonja di
ganti dengan huruf nc yang sama sekali masih baru.
5.
Ejaan Baru (Ejaan LBK)
a.
Apakah Ejaan Baru itu?
Merupakan lanjutan dari
rintisan panitia ejaan melindo.Pelaksananya pun terdiri dari panitia Ejaan LBK
(Lembaga bahasa dan Kasusaatraan,sekarang bernama Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa) juga dari panitia Ejaan bahasa Melayu yang berhasil
merumuskan ejaan yang disebut Ejaan Baru.Namun lebih di kenal dangan ejaan LBK.
Konsep Ejaan ini di susun berdasarkan beberapa pertimbangan antara lain:
1) Pertimbangan Teknis
yaitu pertimbangan yang menghendaki agar setiap fonem di lambangkan dengan satu
huruf.
2) Pertimbangan Praktis
yaitu pertimbangan yang menghendaki agar perlambangan secara teknis itu di
sesuaikan dengan keperluan praktis seperti ke adaan percetakan dan mesin tulis.
3) Pertimbangan Ilmiah
yaitu Pertimbangan yang menghendaki agar perlambangan itu mencerminkan studi
yang mendalam mengenai kenyataan bahasa dan masyarakat pemakainya.
b. Perubahan apakah yang terdapat
dalam ejaan Baru?
1) Gabungan konsonan dj
di ubah menjadi j
Misalnya :
remadja → remaja
djalan → jalan
2) Gabungan konsonan tj
di ubah menjadi c.
Misalna :
tjakap → cakap
batja → baca
3) Gabungan konsonan nj
di uban menjadi ny.
Misalnya :
Sunji → sunyi
Njala → nyala
4) Gabungan konsonan sj
di ubah menjadi sy.
Misalnya :
Sjarat → syarat
Sjair → syair
5) Gabungan konsonan ch
di ubah menjadi kh.
Misalnya :
Tachta → takhta
Ichlas → ikhlas
6) Huruf j di ubah
menjadi y
Misalnya :
Padjak → pajak
Djatah → jatah
7) Huruf e taling dan e
pepet penulisannya tidak dibedakan dan hanya di tulis dengan e/tanpa penanda.
Misalnya :
Ségar → segar
Copèt →copet
8) Huruf asing f, v,
dan z di masukkan kedalam sistem ejaan bahasa Indonesia karena huruf huruf itu
banyak di gunakan.
Misalnya :
Fasih
Vakum
Zaman
6.
Ejaan Bahasa Yang Disempurnakan (EYD)
a. Sejak Kapankah EYD
mulai Berlaku?
Ejaan Yang
disempurnakan (EYD) diresmikan oleh Presiden Republik indonesia Soeharto pada
tanggal 16 Agustus 1972.merupakan lanjutan dari ejaan baru atau ejaan LBK.
b. Mengapa pedoman ejaan bahasa
Indonesia di sebut pedoman umum?Mengapa pula ejaan itu Ejaan yang
Disempurnakan?
Pedoman ejaan bahasa
Indonesia di sebut pedoman umum,karena dasarnya hanya mengatur hal-hal yang
bersifat umum.Namun ada hal-hal lain yang bersifat khusus,yang belum di atur
dalam pedoman itu,yang di sesuaikan dengan bertitik tolak pada pedoman umum
itu.
Ejaan Yang
Disempurnakan merupakan hasil penyempurnaan dari beberapa ejaan yang di susun
sebelumnya,terutama ejaan republik yang di padukan pula dengan konsep konsep
ejaan pembaharuan,ejaan melindo dan ejaan baru.
c.
Hal-hal apa sajakah yang terdapat dalam EYD?
1. Perubahan huruf
- Ejaan lama :
Dj → djika, wadjar
Tj →tjakap,pertjaja
Nj → njata,sunji
Ch → achir, chawatir
- EYD :
J → jika, wajar
C → cakap, percaya
Ny → nyata, sunyi
Kh → akhir, khawatir
2. Huruf f, v dan z
yang merupakan unsur serapan dari bahasa asing diresmikan pemakaiannya.
Misalnya :
Khilaf
Fisik
Zakat
Universitas
3. Huruf q dan x yang
lazim di gunakan dalam bidang ilmu pengetahuan tetap di gunakan , misalnya pada
kata furqan dan xenon.
4. Penulisan di-
sebagai awalan di bedakan dengan di yang merupakan kata depan. Sebagai awalan,
di- di tulis serangkai dengan unsur yang menyertainya, sedangkan di sebagai
kata depan ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.Misal :
Awalan →
di-
dicuci
dibelikan
dilatarbelakangi
Kata depan →
Di
Di kantor
Di belakang
Di tanah
5. Kata Ulang ditulis
penuh dengan mengulang unsur-unsurnya.angka dua tidak digunakan sebagai penanda
perulangan.
Misalnya :
Anak-anak, bukan anak2
Bersalam-salaman, bukan
bersalam2an
Bermain-main, bukan
bermain2
d.
Hal hal apa sajakah yang di atur dalam EYD ?
Yang di atur dalam EYD
yaitu :
a) Pemakaian huruf,
termasuk huruf kapital dan huruf miring.
b) Penulisan kata
c) Penulisan tanda baca
d) Penulisan singkatan
dan akronim
e) Prnulisan angka dan
lambang bilangan
f) Penulisan unsur
serapan.